Percaya Diri Anak – Percaya diri akan membuat kita akan bertindak sesuatu, dalam hal ini adalah tindakan yang dapat kita lakukan untuk dapat menghasilkan kesuksesan seperti dalam tindakan saat akan mulai berbisnis atau tindakan lainnya yang bernilai positif. Jika kita sudah tumbuh dengan rasa percaya diri maka kita juga akan bertindak, di mana kualitas tindakan yang akan dilakukan tergantung dengan besarnya rasa percaya diri yang dimiliki pada seseorang tersebut, semakin besar percaya diri makan akan semakin bagus. Dan hal itu juga akan menuntun Anda menuju kesuksesan. Selanjutnya, jejak sukses juga akan menghasilkan percaya diri lagi, begitulah sikluas yang akan terus berlangsung dalam pikiran kita mengenai tentang percaya diri.
Betul sekali, bahwa memiliki rasa percaya diri merupakan salah satu bekal yang sangat penting sekali guna keberhasilan seseorang, terutama melatih percaya diri anak di masa yang akan datang ketika ia besar nanti. Seringkali mendapat orang-orang dewasa yang masih memiliki sifat pemalu dan tidak berani tampil dalam melakukan segala hal terutama di hadapan umum. Kenapa hal itu dapat terjadi? Sebab orang tersebut tidak tumbuh dengan rasa percaya dirinya yang tidak tertanam dalam dirinya. Sedangkan, untuk bisa menjadi seorang pemimpin atau raja modal utamanya adalah keberanian untuk tampil di hadapan umum serta harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi.
Oleh sebab itu, kita juga dapat mengambil sedikit pendapat bahwa adanya rasa percaya diri yang bersarang di dalam jiwa seseorang yang begitu penting sekali untuk dapat melatih rasa percaya diri lebih baik lagi ketika diri kita masih kecil atau anak-anak. Kemudian, hal apa saja yang harus dilakukan demi pertumbuhan sang anak agar menjadi seseorang yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang maksimal. Berikut di bawah ini ada beberapa cara untuk melatih rasa percaya diri anak agar besar kelak menjadi orang sukses.
1.Bantu Anak
Bantulah anak untuk mendapatkan aktivitas yang cocok baginya. Biasanya pada setiap anak yang dilahirkan ke dunia itu sama, hanya saja yang membedakannya adalah cara mendidiknya. Setiap anak memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing pada dirinya. Kita sebagai orang tuanya tentu saja memiliki peran penting dalam mengetahui tentang kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh sang anak.
Bisa jadi dalam persolan ini dapat kita lihat saat sang anak sudah mulai memasuki kedalam pendidikan formal. Misalnya saja, seorang anak yang memiliki kelebihan di dalam bidang kesenian atau memiliki hobi tinggi di bidang olehraga tertentu seperti futsal, volley, basket dan berbagai macam olahraga lainnya.
Kita sebagai orang tua wajib mengenali anak-anaknya. Patut mengetahui kelebihan-kelebihan dan apa saja kegemaran yang digemari oleh sang anak. Selain itu juga, sebagai orang tua harus turut memberikan dukungan penuh selagi kegiatan sang anak itu masih tergolong ke dalam kategori yang positif. Orang tua hanya melihat, mengarahkan dan mendukung sang anak selagi itu baik, bukan memaksa anak dan menuruti yang orang tua inginkan.
Apabila sang anak ternyata sudah menjumpai kegiatan-kegiatan yang memang sangat diminati olehnya, maka disitulah rasa percaya dirinya akan terasa mudah untuk terus bertumbuh dan berkembang dalam dirinya. Dan sebagai orang tua akan merasa senang dan bangga padanya serta orang tua lebih mudah dalm melatih dan membangun kepercayaan diri pada sang anak.
Contohnya saja seperti ada seorang anak yang memiliki nada suara yang sangat indah, maka kita sebagai orang tua harus membantu dan mencarikan suatu aktivitas atau kegiatan yang memang cocok sekali untuknya. Misalnya seperti mencarikan guru nyanyi agar sang anak juga terus berlatih dan mengasa kemampuan dasar yang dimilikinya. Dengan begitu, bisa saja kan anak saat besar nanti menjadi seorang penyanyi yang terkenal, atau menjadi seorang penghafal Al-Qur’an dan menjadi seorang Qori’ yang sholeh dan sholehah.
2.Beri Hadiah
Orang tua dapat memberikan sebuah hadiah yang mana hadiah tersebut dapat membuat anak merasa senang dan dihargai. Misalnya saja saat sang anak menjadi juara kelas di sekolahnya, maka orang tua dapat memberikan hadiah dalam bentuk apapun, baik itu sebuah pujian dengan perkataan yang baik, memberikan sebuah hadiah dalam bentuk barang yang disukai olehnya atau mungkin dapat mengajaknya bertamasya dan masih banyak hadiah lainnya yang dapat diberikan pada anak.
Dengan catatan, hal itu dilakukan dengan niat untuk melatih dan menumbuhkan rasa percaya diri terhadap sang anak. Tentu saja, anak akan terus berusaha dalam memberikan sesuatu yang terbaik untuknya maupun keluarganya dan anak juga akan merasakan bahwa usahanya itu tidak sia-sia.
3.Berkata Baik
Berbicara, bercakap dan berkata dengan menggunakan kata-kata yang baik dan lembut alangkah baiknya jika kita gunakan di dalam setiap situasi dan kondisi apapun, baik itu dalam keadaan kesal, sedih, marah, senang atau lainnya karena sang anak mengerjakan sebuah kesalahan. Nah, saat disitulah kita dapat menegur sang anak dengan menggunakan bahasa dan tutur kata yang baik dan lembut. Bukan hanya itu saja, saat anak sedang membutuhkan rasa kepercayaan diri untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu hal, berikanlah motivasi dengan tutur kata yang baik dan dapat mendorong anak untuk memperbaiki sebuah kesalahannya serta kembali mengerjakan sesuatu dengan lebih baik lagi.
Contohnya seperti ini “Ayo nak semangat terus jangan takut gagal sebelum kamu mencobanya, ayah dan ibu yakin kalau kamu itu anak yang cerdas, sehingga kamu pasti dapat melakukan kompetisi itu dengan mudah, ayo terus berjuang nak, doa ayah dan ibu selalu terpanjatkan untukmu”.
4.Hindari Perkataan Buruk
Sebagai orang tua yang baik dan bijak jangan sampai mengucapkan perkataan-perkataan kasar yang secara tidak langsung keluar dengan sendirinya dari lisan, membentaknya, mancacinya, berperilaku kasar kepadanya, apalagi kita sampai berbuat yang tidak sewajarnya kepada sang anak. Tentu saja, hal itu justru akan membuat hati anak merasa tersinggung dan anak pun akan terpuruk secara tidak langsung mental dan tingkat kepercayaan dirinya itu turut menurun.
Jika hal itu terjadi, akan dapat membuat anak kita kembang dan tumbuh menjadi seorang anak yang tidak memiliki rasa percaya diri sehingga dia akan selalu minder dan merasa malu ketika sedang mengerjakan atau menampilkan suatu hal yang menurut pandangan orang-oran itu bagus. Jadi demikian, maka segala harapan anak untuk menjadi seseorang yang berhasil dan sukses justru akan semakin berkurang dan patah semangat.
5.Jangan Membanding-bandingkan
Sebagai orang tua jangan pernah sesekali membanding-bandingkan anak kita dengan saudaranya, teman-temannya, tetangganya dan bahkan dengan orang lain sekaligus. Sebab, jika kita membanding-bandingkan hal buruk yang terdapat pada dirinya dengan orang lain maka persoalan itu pastinya dapat menganggu psikologinya, begitu juga sebaliknya. Apabila kita membanding-bandingkan kebaikan yang ada pada dirinya itu akan memudahkan sifat sombong pada diri sang anak.
6.Ajari Komunikasi
Melatih anak agar tumbuh rasa percaya diri adalah dengan cara membiasakan diri kita untuk berkomunikasi dan berhubungan baik dengan anak, agar sang anak pun menjadi terbiasa lagi saat berbicara dan berkomunikasi dengan kita sebagai orang tuanya maupun orang lain. Pada saat orang tua menjalin komunikasi dan hubungan dengan baik pada anak, maka sang anak pun akan juah lebih aktif dalam berkomunikasi. Contoh kecilnya seperti halnya sang anak akan bertanya-tanya dan tidak menutup kemungkinan akan mengeluarkan sesuatu yang kurang berkenan di dalam benaknya.
Tidak hanya itu saja, akan tetapi apabila dia memiliki berbagai ide yang bagus pun pastinya ia akan langsung mengutarakan kepada yang lainnya karena di dalam dirinya itu sudah mulai timbul rasa percaya diri yang tinggi sebab sering adanya komunikasi yang baik dengan orang tua dan orang lain.