Kamis, 03 Mei 2018

Sambut Ramadhan Dengan Suka Cita Bersama

Sambut Ramadhan – Berbahagilah kita sebagai umat Muslim. Sebab, Ramadhan akan kembali menyapa. Tidak setiap orang memiliki kesempatan yang serupa. Maka dari itu, bersyukur dan berbahagialah datangnya kabar gembira tersebut. Yakni, dengan cara memberikan kabar gembira dan saling memotivasi terhadap sesama. Hal ini dapat dilakukan dengan cara saling berbagi informasi perihal keutamaan Ramadhan. Menjelang akan tibanya bulan suci Ramadhan mari kita sambut Ramadhan dengan suka cita. Kita sebagai umat Muslim patut bersyukur, sebab masih dipertemukan dengan bulan yang penuh berkah. Bulan Ramadhan adalah momentum bagi umat Muslim untuk menunaikan ibadah dengan penuh kekhusyukan dan meminta hidayah Allah.

Sambut Ramadhan Dengan Suka Cita Bersama

Sambut Ramadhan dengan banyak cara yang dapat dilakukan, dimana di dalam bulan suci tersebut  waktunya untuk kita mensucikan diri dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT, menamamatkan bacaan Al-qur’an, menjaga lisan dengan berkata-kata yang baik dan sopan, selain melaksanakan shalat fardhu juga shalat sunnah, memperbanyak istighfar, dan masih banyak lainnya yang dapat dilakukan selama bulan suci ini. Hendaknya umat Muslim itu menyempurnakan ibadah Ramadhan dengan lebih baik lagi dibanding bulan-bulan yang sebelumnya.

Ada segudang amalan sambut Ramadhan yang dapat dilakukan sepanjang bulan Ramadhan. Pada rentetan ibadah yang ada itu, selain nilai pahalanya yang berlipanganda, juga memiliki dimensi berlapis yang meliputi dimensi individual begitu pula dengan sosial. Dalam penyambutan Ramadhan itu dapat dimulai sejak Rajab dan Sya’ban. Rajab telah berlalu, dan kini Sya’ban, seperti yang telah diuraikan oleh Syeikh Faishal bin Ali Al Bu’dani di dalam bukunya yang berjudul Hadzaka Kana An Nabiyy fi Ramadhan, Rasulullah memperbanyak puasa selama  bulan Sya’ban.

Dalam hadits riwayat Bukhari Muslim dari Aisyah RA. Rasulullah yang paling tampak berpuasa sunnah di Sya’ban. Ada banyak prediksi maksud di balik pelaksanaan puasa di bulan tersebut. Puasa itu dilakukan untuk sebagai persiapan dan pemanasan mengahdapi Ramadhan. Adapun opsi lainnya yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW melakukan puasa tersebut untuk menemani istrinya yang sedang mengganti puasa Ramadhan di Sya’ban.

Banyak sekali riwayat yang memberikan gambaran penjelasan Rasulullah SAW atas berbagai persoalan yang terkait dengan puasa. Kini, uraian mengenai tentang Ramadhan dapat diperoleh dari beraneka ragam cara. Dengan melalui majelis ta’lim, bacaan buku, internet maupun media lainnya.

Sementara itu, umat Muslim dihimbau agar melaksanakan kewajibannya untuk membayar zakat tepat pada waktunya dengan jumlah yang telah ditetapkan. Zakat itu selain untuk mensucikan diri kita, harta kita juga dapat membantu masyarakat yang masuk dalam kategori yang kurang  yang kurang mampu. 

Rabu, 02 Mei 2018

Bekal Jamaah Haji Dalam Menjaga Kesehatan Sejak Dini

Bekal Jamaah Haji – Kepada calon jamaah haji diminta agar mempersiapkan kesehatan sejak dini supaya dalam pelaksanaan iabdah haji dapat berjalan dengan mudah dan lancar. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menghimbau kepada seluruh jamaah haji Indonesia untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). PHBS yang dapat dilakukan di antaranya adalah selalu menjaga diri dari sengatan matahari secara langsug dengan menggunakan payung atau handuk basah yang dapat menutupi kepala pada saat berjalan menuju ke Masjid, dan minum air putih atau zam-zam sesering mungkin agar tidak terjadi kekurangan cairan/ion (dehidrasi). 

Bekal Jamaah Haji Dalam Menjaga Kesehatan Sejak Dini

“Untuk bekal jamaah haji tetap, jamaah haji juga harus benarbenar memahami ibadah haji, kondisi di lapangan, hal  ini sangat penting sekali. Jangan sampai terkena heatstroke,” jelas Dr. Eka Jusuf Sigka, Kepala Pusat Kesehatan Haji.

Bekal jamaah haji dengan asupan gizi seimbang diharapkan dapat membuat kondisi calon jamaah tetap selalu terjaga dan fit. Saat berada di Tanah suci, jamaah diharuskan untuk tidak melewatkan yang namanya sarapan sebelum berangkat ke Masjid. “Kalau tidak sempat makanlah kurma atau roti. Sebab, yang namanya sarapan itu sangatlah penting bagi tubuh dan dapat menghasilkan kinerja kerja denganbaik. Sama halnya ketika menunaikan serangkaian ibadah haji.” Katanya.

Selain itu, kepada setiap jamaah haji diharapkan agar membekali diri dengan obat-obatan kemana pun pergi dan beribadah. Usahakan juga untuk selalu minum vitamin pada setiap harinya. Kemudian di malam harinya minumlah oralit. Dan jamaah haji dianjurkan untuk selalu kontrol kesehatan di Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) setempat.

Terutama bagi jamaah haji yang memiliki penyakit hipertensi, jantung, diabetes militus dan penyakit saluran pernafasan. Hal itu dilakukan agar jangan sampai mereka kehabisan obat. Dengan persiapan sejak dini di Tanah air juga sangatlah penting seperti rutin berolahraga agat dapat meningkatkan ketahanan tubuh.

Caranya mudah saja bisa dengan rutin berjalan kaki, lari, atau latihan kardio. Calon jamaah juga diharapkan agar dapat memahami betul bahwa ibadah haji juga sangat membutuhkan ketahanan fisik yang tinggi sehingga segala persiapan yang dilakukan harus maksimal.